Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan


Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan, Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik

Grey Dhaka dan Grameen Intel Social Bussiness Ltd menciptakan Eco Cooler, Yaitu sebuah pendingin udara tanpa listrik yang menggunakan limbah botol plastik sebagai bahan utamanya. Dengan limbah plastik yang mudah didapatkan dan tanpa menggunakan listrik, Eco Cooler dapat menurunkan suhu di dalam rumah hingga 5 derajat celcius.

Pembuatan Eco Cooler sangat mudah, bahan yang dibutuhkan hanya botol plastik dan papan. Pertama, pada papan dibuat lubang-lubang seukuran mulut botol plastik. Kedua, badan botol plastik dipotong setengah bagian. Ketiga, antara papan dan botol-botol disusun, lalu dipasang pada dinding di rumah, dan posisi Eco Cooler disesuaikan dengan arah aliran angin untuk mendapatkan penurunan suhu yang optimal. Panduan lengkap pembuatan Eco Cooler dapat diunduh di sini.

Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan, Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik

Eco Cooler memiliki prinsip kerja yang sederhana, sama seperti ketika kita meniupkan udara melalui mulut, coba Anda tiupkan udara dengan posisi mulut yang terbuka lebar, dan tiupkan udara dengan mulut yang terbuka kecil. Anda dapat membedakan mulut yang terbuka kecil memiliki suhu yang lebih dingin.

Ubah Limbah Botol Plastik Menjadi Pendingin Ruangan, Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik

Lebih dari 70% penduduk pedesaan Bangladesh tinggal di rumah yang terbuat dari seng, dan selama musim panas yang panjang suhu di dalam rumah seng tersebut dapat mencapai 45 derajat celcius, dengan kondisi ekonomi yang buruk dan infrastruktur listrik yang belum memadai maka muncul lah sebuah ide yaitu Eco Cooler Pendingin Udara Tanpa Listrik.

Catatan : Bisa juga dimodifikasi menggunakan sirkulasi kipas angin jika sudah ada listrik.

Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh?


Mengapa Nyamuk Menjadi Resisten dan Susah Dibunuh? Ilustrasi anatomi nyamuk
Illustration showing the anatomy of a mosquito (Culex pipiens).
Ilustrasi yang menunjukkan (anatomi) nyamuk (Culex pipiens).
(Photo credit: Wikipedia)

Obat antinyamuk hanya bisa mengusir, tidak lagi membunuh si nyamuknya. Dari informasi yang dikumpulkan, nyamuk-nyamuk tersebut sudah resisten. Resisten adalah suatu keadaan di mana nyamuk mampu meningkatkan kekebalan tubuhnya. Jika awalnya mereka mati cukup dengan menggunakan chemical sintetic (insektisida) dengan dosis, misalnya sekali semprot, tapi kini tidak. Kondisi ini juga menjadi pertanyaan tersendiri bagi para ahli.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa nyamuk bisa menjadi resisten? Keperkasaan nyamuk saat ini, tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri. Masyarakat terlalu bergantung dengan mudahnya menggunakan insektisida setiap hari. Padahal, secara tidak sadar, kebiasaan tersebut telah mengubah gen di dalam tubuh nyamuk.

Contohnya, ada sepuluh nyamuk yang disemprot dengan insektisida, ada yang mati tapi ada juga yang tidak. Dari sepuluh itu, misalnya, delapan mati dan dua tidak.

Nah, dua nyamuk yang tidak mati, rupanya sudah memiliki gen yang tahan terhadap insektisida di dalam tubuhnya. Mengapa bisa demikian? Itu karena setiap makhluk hidup pasti memiliki gen yang tahan terhadap penyakit.

Akhirnya dua nyamuk ini pun akan berkembang biak, masing-masing kawin dengan jenis yang lain hingga akhirnya terbentuk populasi yang setengahnya memiliki ketahanan lebih kebal.

Sementara itu, dari kalangan akademisi telah dilakukan pemetaan terhadap jenis nyamuk aedes aegypti. Diambil sampel nyamuk di beberapa wilayah endemis demam berdarah kemudian diuji kerentanannya.

Dan hasilnya adalah, hampir semua kelurahan nyamuknya sudah dalam tahap resisten. Hanya beberapa yang rentan, artinya aman. Namun, tak sedikit juga yang toleran, sudah mengarah menuju resisten.

Hasil itu pun mengungkapkan ada tiga bahan pembuat insektisida yang tidak lagi mampu mematikan nyamuk. Adalah malathion 0,8 persen, bendiokarb 0,1 persen dan deltametrin 0,025 persen.

Jadi, sekalipun melakukan fogging, jangan menggunakan ketiga insektisida ini. Carilah alternatif lain agar nyamuk menghasilkan generasi yang rentan dan semakin turun kekebalan tubuhnya.

Manfaat Teknologi Biopori Untuk Lingkungan Hidup


lingkungan dan kesehatan, Manfaat Teknologi Biopori Untuk Lingkungan Hidup

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor, dan mendapatkan penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Republik Indonesia untuk kategori Pembina Lingkungan Hidup Berprestasi. Pemberian penghargaan dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Bogor pada 5 Juni 2015.

Lubang resapan biopori merupakan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang dimaksudkan untuk mempercepat peresapan air hujan dan mengatasi sampah organik. diantara manfaat dari penerapan teknologi lubang resapan biopori ini antara lain mencegah banjir, longsor dan erosi, meningkatkan cadangan air bersih serta pembentukan kompos dan penyuburan tanah.

Lubang resapan biopori dibuat pada tanah dengan diameter 10 cm dan kedalaman sekitar 1 meter. Lubang yang sudah dibuat lalu diisi dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.

Biopori bahkan dapat dibuat di tempat yang tanahnya tertutup semen, seperti di depan garasi mobil, sehingga penerapan 3R (reduce, reuse, dan recycle) di lingkungan rumah dapat dilakukan dengan biopori.

Manfaat Biopori

Biopori memiliki segudang manfaat secara ekologi dan lingkungan, yaitu memperluas bidang penyerapan air, sebagai penanganan limbah organik, dan meningkatkan kesehatan tanah. Selain itu, biopori juga bermanfaat secara arsitektur lanskap karena telah digunakan sebagai pelengkap pertamanan di berbagai rumah mewah dan rumah minimalis yang menerapkan konsep rumah hijau. Biopori kini menjadi pelengkap penerapan kebijakan luas minimum ruang terbuka hijau di perkotaan bersamaan dengan pertanian urban.

Penyerapan air

Biopori mampu meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air (waterlogging) semakin kecil. Air yang tersimpan ini dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim kemarau. Keunggulan ini dipercaya bermanfaat sebagai pencegah banjir. Dinding lubang biopori akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) yang mampu menyerap air. Sehingga dengan lubang berdiameter 10 cm dan kedalaman 100 cm, dengan perhitungan geometri tabung sederhana akan didapatkan bahwa lubang akan memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3,220.13 cm2. Tanpa biopori, area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan 78 cm persegi.

Biopori telah dibuat di berbagai tempat di Jakarta dengan tujuan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air. Selain di Jakarta, biopori juga dibuat di daerah yang tidak memiliki risiko banjir. Biopori tersebut bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan kelestarian mata air. Biopori menjadi alternatif penyerapan air hujan di kawasan yang memiliki lahan terbuka yang sempit. Di Puncak, Bogor, biopori dibangun untuk mengembalikan fungsi penyerapan air di kawasan tersebut sehingga kondisi hulu sungai Ciliwung menjadi lebih sehat. Sejak dijadikan sebagai perkebunan teh, kawasan villa, dan kawasan wisata, Puncak mengalami penurunan kemampuan penyerapan air hujan sehingga risiko erosi dan peluapan air sungai di musim hujan menjadi lebih besar.

Menurut penelitian oleh LIPI, biopori tidak mampu mencegah banjir, namun efektif dalam menangani genangan air. Dengan dimensi pori-pori yang kecil, maka laju penyerapan air dikatakan relatif lebih lambat dibandingkan dengan debit aliran air ketika terjadi banjir bandang. Inventor biopori, Kamir R Brata sendiri pun mengingatkan bahwa fungsi biopori bukan hanya sebagai penyerap air karena hujan dan genangan air tidak terjadi sepanjang tahun, namun sampah organik dapat menumpuk setiap saat dan itulah yang seharusnya menjadi fokus dari biopori. Efektifitas dalam mengatasi genangan air tersebut diyakini juga dapat menangani jentik nyamuk pembawa penyakit.

Penanganan limbah organik

Biopori juga dapat mengubah sampah organik menjadi kompos. Pengomposan sampah organik mengurangi aktivitas pembakaran sampah yang dapat meningkatkan kandungan gas rumah kaca di atmosfer. Setelah proses pengmposan selesai, kompos ini dapat diambil dari biopori untuk diaplikasikan ke tanaman. Kemudian biopori dapat diisi dengan sampah organik lainnya. Sampah organik yang dapat dikomposkan di dalam biopori diantaranya sampah taman dan kebun (dedaunan dan ranting pohon), sampah dapur (sisa sayuran dan tulang hewan), dan sampah produk dari pulp (kardus dan kertas). Sama seperti proses pengomposan secara umum, rasio C/N menentukan kualitas kompos yang akan didapatkan, sehingga penambahan limbah yang mengandung unsur N tinggi seperti limbah hewani perlu dicermati. Terlalu banyak limbah hewani akan menyebabkan kompos menjadi berbau pada tahap awal pengomposan.

Kesehatan tanah

Biopori juga dapat meningkatkan aktivitas organisme dan mikroorganisme tanah sehingga meningkatkan kesehatan tanah dan perakaran tumbuhan sekitar. Organisme dan mikrorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi, diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer. Pengikatan nitrogen mampu meningkatkan kadar nitrogen tanah sehingga penggunaan pupuk anorganik urea akan berkurang.


Source: id.wikipedia.org
             IPB Magazine

Polusi Udara Sebabkan 3,3 Juta Kematian Prematur Per Tahun


Lingkungan dan Kesehatan, Polusi Udara Sebabkan 3,3 Juta Kematian Prematur Per Tahun

Pada akhir tahun 2013, Organisasi Kesehatan Dunia secara resmi mengklasifikasikan polusi udara sebagai bahan karsinogenik bagi manusia, dan memasukkannya dalam kategori yang sama sebagai bahan berbahaya lainnya seperti asap tembakau dan bahan kimia radioaktif.

Menurut para peneliti, udara yang kita hirup telah menjadi tercemar dengan campuran zat penyebab kanker. Kita sekarang tahu bahwa polusi udara luar ruangan tidak hanya menjadi risiko utama untuk kesehatan secara umum, tetapi juga penyebab utama kematian akibat kanker.

Sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature menunjukkan bahwa, setiap tahun, polusi udara menyebabkan sekitar 3,3 juta kematian prematur. Terlebih lagi, para ahli memperingatkan bahwa, dalam skenario tertentu, angka ini bisa meningkat menjadi 6,6 juta pada tahun 2050.

Seperti yang ditunjukkan oleh para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia, memang benar bahwa polusi udara merupakan penyebab utama kanker, sekitar 75% dari kematian prematur yang dirujuk dalam penelitian Nature adalah akibat dari stroke dan serangan jantung.

Hal ini karena, selain paru-paru kita, senyawa berbahaya yang mengambang di udara yang kita hirup mengambil korban dari sistem kardiovaskular kita. Studi yang dilakukan selama bertahun-tahun juga telah mengaitkan polusi udara dengan cacat bawaan, asma, dan bahkan berat badan.

Sekitar 1,4 juta dari total jumlah kematian dini terkait dengan polusi udara didokumentasikan pada skala global setiap tahun terjadi di Cina. India dan Pakistan mengikuti masing-masing dengan 645.000 dan 110.000. Di Amerika Serikat, angkanya berkisar 55.000.

Menariknya, negara-negara tersebut tampak memiliki berbagai masalah polusi udara yang berbeda. Sepeti di Cina dan India, emisi terutama dari pemanasan dan memasak yang menyebabkan kematian paling tinggi. Di sebagian besar AS dan beberapa negara lain, pembangkit listrik dan transportasi adalah penyebab utama.

Para peneliti lebih rinci mengungkapkan bahwa, di negara lainnya seperti Eropa, Rusia, dan Asia timur, emisi yang dihasilkan adalah dari praktek-praktek pertanian yang tidak berkelanjutan yang menyebabkan polusi udara dan sangat berkontribusi paling tinggi untuk jumlah keseluruhan kematian dini terkait dengan senyawa udara berbahaya.

Hal itu tidak berarti bahwa beberapa bentuk polusi udara hanya terbatas pada segelintir negara. Emisi berbahaya bisa datang dari berbagai sumber yang tersebar di seluruh dunia. Hanya saja, tergantung pada praktek yang terjadi di setiap negara, menyebabkan beberapa senyawa yang hadir dalam konsentrasi yang lebih tinggi di daerah tertentu.

10 Cara Menjaga Lingkungan Hidup Kita

menjaga lingkungan, tips lingkungan

Di bawah ini 10 tips menjaga lingkungan kita:

1. Ganti bolam lampu dengan CFL


Banyak dari kita tahu bahwa lampu neon kecil (compact flouresecent light bulb/CFL) merupakan lampu hemat energi yang umurnya lebih lama dari bolam lampu biasa, juga hanya memerlukan paling banyak seperempat energi yang dibutuhkan bolam lampu biasa untuk menghasilkan cahaya yang sama terang.


Beberapa produk CFL seringkali menyertakan label ENERGY STAR yang artinya telah diuji kualitas dan efisiensinya. Memang produk yang memiliki label ini biasanya lebih mahal daripada produk yang tidak memilikinya. Namun jangan salah, peralatan listrik yang kita beli harganya tidak ditentukan hanya dari harga pembelian, namun juga harga perawatan yang paling tidak terdiri dari biaya pemakaian listrik untuk peralatan tersebut. Jadi meskipun produk CFL berlabel ENERGY STAR harga belinya lebih mahal, namun sebenarnya kita menghemat biaya penggunaan dalam jangka panjang karena daya listrik yang dipakai produk berlabel ENERGY STAR jauh lebih kecil dan umur pakainya panjang.


Tidak hanya itu, bolam lampu biasa yang menggunakan kawat atau logam yang berpijar sebagai sumber cahaya juga menghasilkan karbon dioksida (CO2) saat pengoperasian.
Lalu untuk menghemat penggunaan listrik, hal sederhana yang bisa kita lakukan adalah memadamkan lampu yang tidak dibutuhkan, atau mengurangi penerangan dari lampu apabila cahaya matahari bisa masuk ke dalam ruangan dan bisa cukup menerangi ruangan.


Sekarang sudah tersedia lampu LED yang lebih tahan lama dan juga sangat hemat energi bila dibandingkan dengan lampu CFL, namun harganya masih cukup mahal.

2. Mengubah cara berkendara atau menggunakan kendaraan yang lain


Berita buruknya sebuah mobil bisa menghasilkan karbon dioksida paling tidak sebanyak yang dihasilkan oleh penghuni seisi rumah Anda dan karbon dioksida yang berlebihan merupakan salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Berita baiknya, kita bisa mengantisipasi hal ini dengan berbagai cara.


Cara pertama adalah dengan menggunakan kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas. Kendaraan dengan bahan bakar gas lebih aman bagi lingkungan, namun untuk saat ini harganya lebih mahal dari kendaraan dengan bahan bakar minyak.


Cara kedua adalah dengan mengurangi berkendara. Ini hal yang cukup susah dilakukan. Karena pengendara biasanya memiliki kecenderungan untuk mengendara lebih jauh lagi ditahun berikutnya. Hal ini bisa diantisipasi dengan telecommuting (bekerja dari rumah menggunakan komputer yang terhubung dengan komputer tempat Anda bekerja) atau dengan mempergunakan angkutan umum. 
Dua hal ini cukup susah dilakukan di Indonesia, karena kedua sarana ini masih kurang memadai.

Cara ketiga adalah lakukan tune-up pada kendaraan Anda. Percaya atau tidak, tune-up bisa meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar kendaraan Anda sampai dengan separuhnya.


Cara keempat adalah jangan ngebut. Ngebut memang cepat, tapi bahan bakar yang terpakai juga lebih banyak. Akibatnya karbon dioksida yang dihasilkan juga lebih banyak.

3. Atur suhu ruangan


Salah satu penggunaan energi listrik yang besar adalah untuk perlengkapan pendingin ruangan (Air Conditioner/AC). Penggantian AC lama bisa jadi salah satu alternatif, karena AC lama memiliki efisiensi yang lebih rendah sampai sepertiga dari efisiensi AC jenis baru. Lalu jangan lupa untuk membersihkan ventiasi dan filter dari AC, karena filter dan ventilasi yang kotor bisa mengurangi efisiensi AC secara dramatis.


Cara berikutnya adalah dengan mengatur suhu yang sesuai, tidak terlalu dingin. Karena pengaturan suhu yang terlalu dingin membutuhkan energi listrik yang lebih besar. Pengaturan suhu bisa dilakukan dengan memasang programmable thermostat.

4. Kalahkan kulkasmu


Percaya atau tidak kulkas bisa menjadi pelahap energi terbesar dirumahmu apabila dioperasikan dengan tidak benar. Untuk mencegah terjadinya hal itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Jangan mengoperasikan kulkas didekat sumber panas, atau meletakkannya dibawah sinar matahari. Jangan lupa bersihkan kondensor kulkas untuk meningkatkan efisiensi kulkas. Jangan lupa tutup pintu kulkas. Jangan mengatur suhu kulkas terlalu dingin, secukupnya saja. Lalu jika ada tombol “Energy Saver”, jangan lupa diaktifkan. Namun jika kulkas Anda sudah tua, mungkin Anda bisa mempertimbangkan penggantian kulkas dengan kulkas baru, karena bisa meningkatkan efisiensi kulkas sampai 50%.

5. Kurangi penggunaan pemanas air


Pemanas air merupakan salah satu pengguna energi listrik yang besar. Untuk menggunakan pemanas air dengan efisien lakukan hal berikut. Jangan menyalakan pemanas air sepanjang waktu, nyalakan hanya pada saat dibutuhkan saja, pergunakan timer jika perlu. Perlengkapi pipa air panas dengan isolator untuk menjaga air tetap panas selama didalam pipa.

6. Atur tanaman


Menanam banyak pohon hanya baik untuk jangka pendek karena terlalu banyak pohon juga menghasilkan karbon dioksida. Tapi ada alasan lain yang bisa dipakai, misal untuk mengurangi biaya pendinginan dengan menutup perangkat pendingin atau ruangan tertentu dari panas sinar matahari langsung.


Untuk pemilihan tanaman, sebaiknya gunakan yang hanya membutuhkan sedikit air. Pilih tanaman keras. Jika menggunakan tanaman yang butuh banyak air, tempatkan secara bergerombol untuk menghemat pemakaian air dan mengatur kelembaban disekitar tanaman.

7. Investasi untuk energi hijau


Satu saat nanti tambang-tambang minyak bisa habis. Lalu bagaimana solusi untuk sumber energi yang baru. Sampai saat ini sumber daya yang cukup layak dipertimbangkan adalah sumber energi nuklir dan gas. Sumber energi nuklir menghasilkan radioaktif yang memiliki efek negatif untuk jangka panjangnya. Sedangkan energi gas memang bisa diperbaharui, namun energi yang dihasilkan relatif kecil. Jadi mungkin sumber energi gas bisa dipergunakan sebagai peralihan sebelum ditemukannya sumber energi baru yang lebih baik. Jadi mengapa Kita tidak melakukan investasi untuk penemuan energi baru ini.

8. Berpikir organik


Pestisida yang dipergunakan diperkebunan memang dipergunakan untuk membunuh hama tanaman, namun yang mati bukan hanya hama, tapi juga mikro oranisme yang ada ditanah yang berfungsi mengikat unsur karbon untuk menyuburkan tanah. Jadi setelah mikro organisme mati, karbon terlepas ke udara sebagai carbon dioksida, dan tanah menjadi perlu pupuk tambahan untuk penyubur. Jadi lebih baik tidak menggunakan pestisida kimiawi untuk mengusir hama, mungkin dipikirkan untuk menggunakan cara lain untuk mengusir hama misalnya dengan menggunakan predator dari hama tersebut.

9. Menggunakan barang daur ulang


Memproduksi barang daur ulang lebih mudah daripada memproduksi barang baru. Jadi apabila Kita menggunakan barang daur ulang, kita bisa meningkatkan perdagangan sekaligus juga meminimalkan penggunaan energi. Tidak hanya itu, barang daur ulang biasanya juga lebih murah dari barang baru, bisa sampai sepertiganya.

10. Jadi seorang minimalis


Ini adalah hal yang tidak mudah. Disaat pola konsumtif semakin memasyarakat, susah bagi Kita untuk melakukan penghematan. Tapi perlu diingat, semakin banyak barang yang kita beli, semakin banyak pula energi yang dipergunakan untuk membuat barang tersebut. Jadi untuk menghemat energi, lebih baik kita berhemat. Lebih baik kreatif dalam kerja, permainan, dan hiburan, karena untuk bisa melakukan semuanya itu tidak harus mempergunakan barang-barang baru, barang-barang lama bisa dipergunakan lagi dalam cara yang kreatif.

Source

Penyebab Pencemaran Lingkungan Pada Air dan Tanah

biologi, kesehatan, kimia, pencemaran lingkungan
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa.
Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan pencemaran yang terjadi.
Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian bertambah parah.
Penyebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah: 
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia.
DDT yang telah masuk ke dalam tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan oleh penggunaan DDT.
A. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup
B. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan
C. Menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak dapat menetas.
D. Lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.